PERIODISASI
SEJARAH
Pembagian
waktu merupakan pokok cerita sejarah.
Pembagian atas dasar pengelompokan ini, babakan dan waktu tertentu di
dalam sejrah disebut: babakan waktu atau
pembagian waktu (waktu sejarah dibagi-bagi, dihimpun dna disusun dalam beberapa
zaman), serialisasi (dari bahasa Inggris “serialization”, serial=babak) atau
periodisasi (dari bahasa belanda “periodesering” periode=babak). Babakan waktu memberi bentuk dan corak cerita
sejarah. Dasar-dasar penyusunan babakan
waktu terletak pada pengaruh pandangan hidup sejarawan
Kajian
periodisasi sejarah melalui konsep ruang
(dimensi spasial). dan konsep waktu (dimensi tomperer). Mengungkap ikhtisar sejarah dapat melalui
jiwa, pola, dan struktur urutan kejadian.
Ikhtisar sejarah disusun berdasarkan perkembangan politik, perekonomian,
kesenian, agama, sosial budaya dan lain-lain.
Ikhtisar sejarah berguna untuk mengadakan tinjauan menyeluruh terhadap
peristiwa-peristiwa dan saling berhubungan dengan berbagai aspek.
Jenis-jenis
periodesasi yaitu (1) abad, (2) pergantian dinasti dan (3) kategori sejrah
politik. Pedoman yang digunakan untuk
periodisasi yaitu; (1) keyakinan, (2) pandangan hidup, (3) filsafat, dan (4)
agama.
A. Tujuan Periodisasi Sejarah:
a.
Memudahkan pengertian
b.
Melakukan penyederhanaan
c.
Memenuhi persyaratan sistematika ilmu
pengetahuan
d.
Klasifikasi dalam ilmu sejarah
Dengan tujuan pembabakan waktu ini, maka
akan jelaslah kerangka ceritanya dan kerangka cerita ini merupakan penjelmaan
pandangan hidup, dasar filsafat serta tafsiran sejarawan. Sebab tanpa penjelasan dan tafsiran,
fakta-fakta masa lalu akan menjadi kronik, amal atau catatan detik-detik
peristiwa.
B.
Kriterium
Babakan waktu
Beberapa
faktor yang dijadikan dasar kriterium antara lain sebagai berikut:
a.
Faktor geografis, menunjukkan lokasinya
b.
Faktor kronologis, menunjukkan waktu
c.
Babakan waktu atas dasar dinasti,
keluarga raja atau Wamca
d.
Pembagian atas dasar agama
e.
Babakan waktu yang melukiskan perjuangan
manusia
f.
Babakan waktu atas dasar ekonomi:
melukiskan kehidupan manusia sebagai homo ekonomikus.
g.
Pembabakan waktu atas dasar
evolusionisme, melukiskan gerak maju manusia menuju kesempurnaan hidup
h.
Faktor produksi sebagai dasar babakan
waktu.
Contoh babakan perkembangan manusia (versi di Eropa),
sebagai berikut:
a.
Pra sejrah
b.
Kebudayaan kuno
c.
Bangsa-bangsa Stepa/Nomads
d.
Eropa Kuno (mengenal bahasa-bahasa)
e.
Yunani, Romawi Kuno
f.
Agama Budha
g.
Agama Zaman Al-Masih
h.
Agama Nasrani di Timur Tengah
i.
Agama Islam
j.
Kerajaan Allah
k.
Kerajaan manusia (1400-1800)
l.
Zaman Mesin berkuasa (abad ke-19)
m.
Zaman Massa berkuasa (abad ke-20)
Tipe
Babakan melukiskan zaman tertentu:
a.
Zaman sebelum ada tulian
b.
Permulaan sejrah
c.
Sejarah kuno sebelum agama nasrani
d.
Zaman agama nasrani berkembang
e.
Zaman pertumbuhan agama protestan dan
kapitalisme
f.
Zaman revolusi industri, ekspansi,
kolonialisme dan imperialisme.
C. Babakan Waktu Sejarah Indonesia
Sejarah
Indonesia dengan sendirinya akan menyangkut kehidupan bangsa Indonesia sebagai
keseluruhan dan kesatuan wilayah yang seutuhnya, sehingga tidak mengherankan
apabila Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 ditetapkan sebagai
dasar interpretasi sejarah Indonesia. Hal
ini tidak perlu diragukan lagi, karena Pancasila sebagai filsafat mempunyai
nilai-nilai universal seperti ke-Tuhan-an yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang
adil dan beradab.
Adapun sejarah Indonesia itu
melalui beberapa Zaman dibagi atas tiga babakan waktu. Pertama, zaman praehistoria, bermula sejak
terbentuknya Nusa dan Tubuh Indonesia dan berakhir ketika sejarah tentang
bangsa Indonesia, yang dapat dibuktikan dengan bahan-bahan tulisan, yaitu pada
permulaan tarikh Masehi. Kedua yaitu zaman
protohistoria (mula sejarah) yang bermula pada permulaan abad VII. Semenjak itu bermulalah zaman historia sampai
kepada zaman sekarang. Ujung pangkal
ketiga zaman tersebut di atas tidaklah sama di seluruh dunia, karena
berhubungan erat dengan pemakaian huruf atau aksara yang memang tak sama pada
berbagai daerah peradaban sejarah.
Contoh babakan waktu
sejarah Indonesia, menurut buku “Geschiedenis van de Nederlandsch Oost-Indische Bezettingen 1972”, karangan J-J.
Meinninsma
1.
Nederlandisch-Indie sebagai milik VOC
a)
Penegakan pemerintah Belanda di Hindia
Timur (1605-1678)
b)
Perluasan kekuasaan Nederland di Hindia
Timur (1678-1757)
c)
Keruntuhan kekuasaan Nederland di Hindia
Timur (1757-1800)
2.
Nederlandsch-Indie sebagai milik Negara
Nederland
a)
Jatuhnya pemerintah Belanda dan masa
peralihan (1800-1816)
b)
Pemerintah Belanda (1816-1836)
c)
Perluasan kekuasaan Nederland di
Kepulauan Hindia (1832-1872)
“Geschiedenis van Indonesia” karangan H.J. de Graaf 1949.
1.
Orang Indonesia dan Asia Tenggara
a)
Zaman Hindu
b)
Zaman penyiaran Islam
2.
Bangsa Barat di Indonesia (1511-1800)
yaitu sejarah VOC
3.
Orang Indonesia di zaman VOC (1600-1800)
4.
VOC di luar Indonesia
5.
Orang Indonesia di dalam lingkungan Hindia-Belanda
(sesedah 1800)
Dalam”6000 Tahnun Sang Merah
Putih”, babakan waktu sejrah Indonesia mula-mula mendapat perwujudan sebagai
berikut:
1.
Zaman pra-sejarah
2.
Zaman proto historis
3.
Zaman Sriwijaya- Syailendra
4.
Zaman Singosari-Majapahit
5.
Zaman penyusunan kemerdekaan Indonesia
6.
Abad proklamasi kemerdekaan
Kemudian
mengalami perubahan perumusan sebagai berikut:
1.
Zaman pra-sejarah
2.
Zaman proto sejarah
3.
Zaman nasional
4.
Zaman internasional
5.
Abad proklamasi
Babakan
waktu berdasarkan kebangsaan mempunyai cirri-ciri:
1.
Menonjolkan kesatuan bangsa
2.
Melukiskan kebesaran dan kejayaan Negara
3.
Bersumber dan berpangkal kepada
kesaktian, kesatuan dan kebesaran
Babakan waktu sejarah atas dasar
kebangsaan hendaknya disusun dengan memperhatikan syarat ilmiah universal dan
obyektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar