Rabu, 18 April 2012

Teori Motivasi dan Tindakan Kepemimpinan Model Teori Isi (Teori Kepuasan)


MAKALAH
MATA KULIAH KEPEMIMPINAN
TEORI MOTIVASI DAN
TINDAKAN KEPEMIMPINAN
MODEL TEORI ISI ATAU TEORI KEPUASAN


Disusun Oleh:
                  Nunung Khusnul Khotimah            (10402241001)



PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011




KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat, dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan mata kuliah Kepemimpinan tanpa ada halangan apapun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada kesempatan ini tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun laporan ini.
Penulis  sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan, demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis mohon maaf apabila dalam laporan ini banyak kesalahan. Semoga bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembaca.

                                                                                    Yogyakarta,  Juli 2011


                                                                                    Penulis






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................   ii
DAFTAR ISI....................................................................................................   iii
BAB  I  PENDAHULUAN
A.     . Latar Belakang .............................................................................   1
B.       Rumusan Masalah .......................................................................   2
C.       Tujuan .........................................................................................   2

BAB II  PEMBASAHAN
A.    Motivasi.........................................................................................   3
B.     Teori Motivasi................................................................................   5
C.     Teori Isi dan Teori Proses..............................................................   5
D.    Macam-macam Teori Isi atauTeori Kepuasan................................  6

BAB III  PENUTUP
A.    Kesimpulan.................................................................................... 15
B.     Saran-Saran................................................................................... 15

Daftar Pustaka................................................................................................ 16


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Tugas umum seorang pemimpin adalah memberikan pengarahan atau bimbingan.  Kegiatan pengarahan meliputi: (1) motivasi, (2) kepemimpinan, (3) kekuasaan, (4) pengambilan keputusan, (5) komunikasi, (6) koordinasi, (7) negosiasi, (8) manajemen konflik, (9) perubahan organisasi, (10) keterampilan interpersonal, (11) membangun kepercayaan, (12) penilaian kinerja dan (13) kepuasan kerja. (Husaini Usman, 243:2008). 
Motivasi merupakan salah satu alat atasan agar bawahan mau bekerja keras dan bekerja cerdas sesuai dengan yang diharapkan.  Selain itu, baik pemimpin maupun bawhan masing-masing memiliki motivasi dalam berbuat sesuatu yang mungkin berbeda atau sama.  Apabila terdapat keserasian motivasi antar kedua belah pihak, berarti telah terbuka peluang bagi terwujudnya penyesuaian, antara pemimpin dengan orang yang dipimpinnya, yang tentu saja hal ini akan memudahkan dalam perjalanan mencapai tujuan yang akan dicapai. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengarahan berupa motivasi merupakan hal penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan. 
Untuk menggerakkan atau mempengaruhi orang lain agar melakukan suatu kegiatan, maka pemimpin tidak dapat mengabaikan masalah motivasi.  Pengetahuan tentang pola motivasi akan membantu pemimpin dalam memahami sikap kerja pegawai masing-masing.  Manajer dapat memotivasi pegawainya dengan cara berbeda-beda sesuai dengan pola masing-masing yang paling menonjol. 
Jika seseorang berhasil mencapai motivasinya, maka yang bersangkutan akan cenderung untuk terus termotivasi.  Sebaliknya, jika sesorang sering gagal mewujudkan motivasinya, maka yang bersangkutan mungkin tetap ulet terus berusaha dan berdoa sampai motivasinya tercapai atau justru menjadi putus asa (frustasi). (Husaini Usman, 244:2008).  Dikarenakan pentingnya peran motivasi dalam perusahaan seperti yang telah dipaparkan di atas, maka dalam makalah ini akan membahas lebih mendalam mengenai teori motivasi dan tindakan kepemimpinan model teori isi atau kepuasan teori.


B.     Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan Motivasi dan hal-hal yang berkaitan dengan motivasi?
2.    Apa definisi dari teori motivasi?
3.    Apa yang dimaksud dengan teori isi atau teori kepuasan?
4.    Teori apa saja yang termasuk dalam teori isi atau teori kepuasan?


C.    Tujuan
1.    Mengetahui definisi dan hal-hal yang berkaitan dengan motivasi
2.    Mengetahui  manfaat dari teori motivasi
3.    Memahami arti dari teori isi atau teori kepuasan
4.    Mengetahui teori apa saja yang masuk dalam teori isi atau teori kepuasan











BAB II
PEMBAHASAN

A.      Definisi Motivasi
Istilah motivasi. Motivasi dari bahasa latin motivation yang berasal dari kata latin movere yang berarti menggerakkan (to move).
Definisi motivasi menurut para ahli:
1.         T. Hani Handoko, motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
2.         H. Hadari Nawawi,motivasi adalah suatu keadaan yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar.
3.         Chung dan Megginson, motivasi adalah tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang yang mengejar suatu tujuan dan berkaitan dengan kepuasan kerja dan perfoman pekerjaan”.berubungan dengan lingkungan kerja. (http://adeirmasuryani.wordpress.com)
4.         Woolfolk mendefenisikan motivasi sebagai sesuatu yang memberi energi dan mengarahkan prilaku.
5.         Arends mengatakan bahwa motivasi biasanya didefenisikan sebagai proses yang merangsang prilaku kita atau yang menggerakan kita untuk bertindak. Itulah yang membuat kita bertindak dengan cara kita.
6.         Graham dan Weiner, mengatakan bahwa motivasi adalah kajian mengenai mengapa orang berpikir dan bersikap sebagaimana mereka bertindak.
7.         Elliott, mendefinisikan motivasi adalah keadaan internal yang menggerakan kita untuk bertindak, mendorong kita kedalam tujuan tertentu, dan membuat kita beraktivitas.
8.         Anarso mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu modal dalam menggerakkan dan menggerakan para karyawan agar dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dalam mencapai sasaran dengan penuh kesadaran, bergairah, dan tanggung jawab.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukan suatu dorongan dan memberikan kekuatan yang mengarah pada pencapaian kebutuhan, memberikan kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.
Konsep motivasi yang dijelaskan oleh Suwanto adalah sebagai  berikut:
1.         Model Tradisional
       Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu diterapkan sistem insentif dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai yang berprestasi.
2.         Model Hubungan Manusia
       Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat adalah dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting.
3.         Model Sumber Daya Manusia
Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti. (http://makalahdanskripsi.blogspot.com/)

Jenis-jenis motivasi:
1.         Motivasi Intrinsik
Motivasi ini adalah kondisi yang mencorong terjadinya suatu perbuatan/kegiatan yang berada di dalam kegiatan itu sendiri.  Kondisi ini berbentuk kesadaran mengenai arti dan manfaat suatu perbuatan/kegiantan.  Bentuk dari motivasi ini adalah motivasi mengabdi, beramal dan berbuat kebaikan, berprestasi karena tanggung jawab, menyalurkan dan mengembangkan bakat,dan lain-lain yang sifatnya tidak mengharapkan pamrih material atau non-material.
2.         Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ini adalah kondisi kondisi yang mendorong terjadinya suatu perbuatan/kegiatan yang berada di luar kegiatan itu sendiri.  Kondisi tersebut merupakan faktor luar yang sudah ada atau yang sengaja diadakan dalam kaitannya dengan kebutuhan dan kepribadian, yang mendasari keyakinan dan menimbulkan kemauan utnuk melakukan kegiatan yang dipandang paling tepat atau terbaik.  Bentuk dari motivasi ini adalah hadiah, insentif, pujian, sanksi, hukuman. (Hadari Nawawi, 49:2006)

B.       Teori Motivasi
Teori motivasi dapat digambarkan sebagai berikut:



Isi (content) fokus apa penyebab perilaku


terjadi dan berhenti?

Contoh: Teori maslow, Murray, Alderfer,

McGregor, Herberg, dan McClelland
Teori motivasi






Proses fokus bagaimana perilaku dimulai dan dilaksanakan?


Contoh: teori harapan, pembentukan perilaku, Porter-Lawler, dan teori keadilan

Manfaat teori motivasi bagi pemimpin adalah untuk meningkatkan kinerja (performance) bawahannya karena kinerja tergantung dari motivasi, kemampuan dan lingkungannya.  Kinerja (K)= fungsi dari motivasi (m), kemampuan (k), dan lingkungan (l) atau K=fm, k,l. (Husaini Usman, 244:2008). 

C.      Teori Isi dan Teori Proses
1.         Teori Isi (Content Theories)
Teori isi memusatkan perhatiannya pada pertanyaan, “apa penyebab perilaku terjadi dan berhenti”.  Jawabannya terpusat pada:
a)        Kebutuhan, keinginan atau dorongan yang memacu untuk melakukan kegiatan
b)        Hubungan karyawan dengan faktor-faktor eksternal dan internal yang menyebabkan mereka melakukan kegiatan.
Dasar teori kepuasan atau teori isi adalah faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individual sehingga mereka mau melakukan aktivitas,bisa dikatakan mengacu kepada diri seseorang, teori ini mencoba mencari tahu tentang kebutuhan apa yang dapat memuaskan dan mendorong semangat kerja seseorang.
Teori ini memusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam diri seseorang yang dapat menguatkan (energizer), mengarahkan (direct), mendukung (sustain) dan menghentikan (stop) perilaku seseorang.  Model teori isi (dari Stoner) dapat digambarkan sebagai berikut:

Kebutuhan
Dorongan
Kegiatan











Kepuasan


2.         Teori Proses (Process theories)
Teori proses memusatkan perhatian pada bagaimana perilaku dimulai dan dilaksanakan. Teori ini menguraikan dan menganalisis bagaimana perilaku seseorang dapat dikuatkan, diarahkan, didukung dan dihentikan.

D.      Macam-macam Teori Isi atau TeoriKepuasan
Teori-teori kepuasan yang sangat dikenal antara lain:
1.         Hierarki Kebutuhan Maslow
Maslow mendasarkan konsep hirarki kebutuhan pada dua prinsip, yang pertama adalah bahwa kebutuhan manusia dapat disusun dalam suatu hirarki dari kebutuhan yang terendah sampai yang tertinggi; kedua, suatu kebutuhan yang telah terpuaskan berhenti menjadi motivator utama dari perilaku.
Inti teori Maslow ialah bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam satu hirarki, yaitu:
a.         Kebutuhan fisiologis, akan minum, makan, tempat tinggal, dan bebas dari sakit
b.        Kebutuhan akan keamanan (safety and security), kebutuhan akan kebebasan dari ancaman, yakni aman dari ancaman kejadian atau lingkungan
c.         Kebutuhn rasa memiliki (belonginess), sosial dan cinta, kebutuhan akan teman, afiliasi, interaksi sesama manusia.
d.        Kebutuhan penghargaan (esteems), yaitu kebutuhan akan penghargaan diri dan penghargaan orang lain.
e.         Kebutuhan akan realisasi diri (self-actualization), kebutuhan ini akan memenuhi diri sendiri dengan penggunaan kemampuan maksimum, keterampilan dan potensi diri. (M. Arifin, 34:2010)


Contoh umum

Contoh pada organisasi
Prestasi
     Aktuali-
     sasi diri
Pkrjaan yg menantang
Status
Kebutuhan
Penghargaan
Jabatan
Persahabatan
Kebutuhan memiliki
Teman di kelompok
Kestabilan
Kebutuhan keselamatan
(rasa aman)
Tunjangan pensium
Perlindungan
Pokok
Kebutuhan fisiologikal
Gaji







Teori hierarki kebutuhan Maslow sangat berguna untuk menjelaskan mekanisme motivasi seseorang di dalam suatu organisasi, sedangkan kelemahan dari teori Maslow antara lain:
a.         Sukar membuktikan bahwa kebutuhan manusia itu mengikuti suatu hierarki
b.        Terdapat kekuatan kebutuhan yang berbeda-beda pada setiap individu, terutama pada tingkat kebutuhan yang lebih tinggi
c.         Timbulnya kebutuhan pada tingkatan yang lebih tinggi bukan semata-mata disebabkan telah terpenuhinya kebutuhan yang lebih rendah melainkan karena meningkatnya karier atau posisi seseorang
d.        Kebutuhan itu luwes sifatnya sehingga menetapkan suatu ukuran yang memuaskan segala pihak.

2.         Teori Murray
Teori kebutuhan Murray (1938) berasumsi bahwa manusia mempunyai sejumlah kebutuhan yang memotivasinya untuk berbuat. Kebutuhan manusia menurut Murray yaitu 1) pencapaian hasil kerja, 2) afiliasi, 3) agresi, 4) otonomi, 5) pamer, 6) kata hati, 7) memelihara hubungan baik, 8) memerintah (berkuasa), 9) kekuatan dan 10) pengertian .

3.         Teori Alderfer (ERG)
Sepaham dengan Maslow, Alderfer mengatakan bahwa setiap orang memang mempunyai kebutuhan yang tersusun dalam satu hirarki, tetapi kebutuhan hanya meliputi tiga peringkat. Tiga peringkat kebutuhan tersebut adalah:
a.         Eksistensi (existency): adalah kebutuhan yang dipuaskan oleh faktor makanan, air, udara, upah dan kondisi kerja.
b.        Hubungan (relatedness): adalah kebutuhan yang dipuaskan oleh hubungan sosial dan hubungan antar pribadi yang bermanfaat.
c.         Pertumbuhan (growth): adalah kebutuhan di mana individu merasa puas dengan membuat suatu kontribusi yang kreatif dan produktif.
Teori ini menyatakan ada tiga kelompok dengan kebutuhan inti yang berlainan, yaitu existence, relatedness dan growth. Kelompok existence memperhatikan pada terpenuhinya kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisik, dan kebutuhan akan keamanan. Kelompok relatedness memperhatikan pada terpenuhinya kebutuhan sosial dan kebutuhan penghargaan eksternal. Kelompok growth mempertahankan pada terpenuhinya kebutuhan penghargaan internal dan kebuhan akan aktualisasi diri.
Alderfer menyatakan bahwa:
a.         Bila kebutuhan akan eksistensi tidak terpenuhi, pengaruhnya mungkin kuat, namun kategori-kategori kebutuhan lainnya mungkin masih penting dalam mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan.
b.        Meskipun suatu kebutuhan terpenenuhi, kebutuhan dapat berlangsung terus sebagai pengaruh kuat dalam keputusan.
Jadi secara umum mekanisme kebutuhan dapat dikatakan sebagai berikut
:
Frustration – Regression
Satisfaction – Progression (http://26-dyash.blogspot.com)
Dua perbedaan antara teori kebutuhan Maslow dan teori ERG. Teori kebutuhan Maslow menyatakan bahwa kebutuhan terpenuhi secara bertingkat, sedangkan teori ERG dapat dipenuhi secara bersamaan. Dalam teori Maslow, apabila pemenuhan kebutuhan telah terjadi, maka individu akan memenuhi kebutuhan sesudahnya yang lebih tinggi, namun dalam teori ERG, apabila pemenuhan kebutuhan telah terjadi, maka motivasi akan melemah dan individu akan berusaha memenuhi kebutuhan yang sebelumnya. (http://dr-suparyanto.blogspot.com)

4.         Teori X dan Y dari McGregor
Teori X dan Y dikembangkan oleh McGregor atas dasar karakteristik manusia merupakan anggota organisasi dalam hubungannya dengan penampilan organisasi secara keseluruhan dan penampilan individu dalam melaksanakan tugas-tugasnya. (Husaini Usman,255:2008) Berikut ini tabel teori X dan Y:



Manusia Tipe X
Manusia Tipe Y
1.    Malas belajar atau bekerja (pasif)
1.     Rajin belajar atau bekerja (aktif). Bekerja adalah bermain sehingga menyenangkan
2. Mau bekerja kalau diperintah, diancam atau dipaksa
2. Bekerja atas kesadaran sendiri, kurang senang diawasi dan kreatif dalam memecahkan masalah
3.    Senang menghindar dari tanggung jawab
3.    Bertanggung jawab
4.    Tidak berambisi dan cukup menjadi anak buah saja
4.    Berambisi
5.    Tidak mempunyai kemampuan untuk mandiri
5.    Mampu mengendalikan dirinya sendiri mencapai tujuan organisasinya (mandiri)

5.         Teori Dua Faktor Dari Herzberg
Menurut Herzberg ada dua kelompok faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang dalam organisasi, yaitu faktor penyebab kepuasan kerja (job satisfiers) dan faktor penyebab ketidakpuasan kerja (job dissatisfiers). Satisfiers disebut dengan istilah motivators dan dissatisfiers disebut dengan istilah hygiene factors.
Faktor hygiene mencegah merosotnya semangat kerja atau efisiensi, dan meskipun faktor ini tidak dapat memotivasi, tetapi dapat menimbulkan ketidak-puasan kerja. Faktor hygiene bersifat ekstrinsik karena berasal dari luar diri individu. Faktor ini disebut hygiene karena apabila faktor ini tidak terpenuhi akan timbul ketidakpuasan dalam diri individu, namun apabila faktor ini terpenuhi belum tentu akan menimbulkan motivasi.
Yang termasuk hygiene faktor adalah:
a.         Kebijakan perusahaan dan administrasi (company policy and administration)
b.        Supervisi tehnik (supervision technical)
c.         Kondisi kerja (working condition)
d.        Hubungan antar pribadi (interpesonal relations)
e.         Gaji (salary)
f.         Keamanan kerja dan status (job security and status)
Faktor penyebab kepuasan kerja (motivators) mempunyai pengaruh pendorong bagi prestasi dan semangat kerja karyawan. Faktor motivator ini bersifat intrinsik karena berasal dari dalam individu. Faktor ini disebut motivator karena apabila faktor ini tidak terpenuhi, seorang individu tidak akan termotivasi (belum tentu mengalami ketidakpuasan), sedangkan apabila faktor ini terpenuhi, maka akan timbul motivasi.
Yang termasuk faktor motivator adalah:
a.         Prestasi (achievement)
b.        Pengakuan (recognition)
c.         Kerja itu sendiri (The work itself)
d.        Kemajuan (advancement)
e.         Tanggung jawab (responsibility)
Kontribusi teori Herzberg pada motivasi adalah dia menyatakan bahwa faktor higienis secara mutlak penting untuk mempertahankan sumberdaya organisasi dan hanya pekerjaan menantang yang dapat memberikan peluang bagi prestasi, pengakuan, tanggung jawab, promosi, dan pertumbuhan akan motivasi karyawan.  Berikut ini tabel teori dua faktor Herzberg:
Teori Motivasi (Intrinsik)
Faktor Hygiene (Ekstrinsik)
1.    Prestasi
1.     Supervisi
2. Penghargaan
2.   Kondisi kerja
3.    Pekerjaan itu sendiri
3.    Hubungan interpersonal
4.    Tanggung jawab
4.    Bayaran dan keamanan
5.    Pertumbuhan dan perkembangan
5.    Kebijakan perusahaan

Kelemahan teori Herzberg:
a.       Hasil penelitian tersebut merupakan gambaran kasar yang terlalu menyederhanakan mekanisme kerja yang menimbulkan kepuasan dan ketidakpuasan
b.      Herzberg kurang memperhatikan pengujian terhadap implikasi motivasi dan penampilan teori tersebut.
c.       Herzberg tidak memberikan penjelasan mengapa berbagai faktor ekstrinsik dan intrinsik akan mempengaruhi prestasi kerjaa
d.      Teori ini gagal menjelaskan mengapa berbagai faktor pekerjaan itu penting, sedangkan dalam kenyataannya teori ini sangat menekankan pada faktor pekerjaan, sehingga pada teori tersebut pada dasarnya dapat dikatakan teori tentang faktor-faktor yang menetukan adanya ketidak puasan atau kepuasan kerja. (M. Arifin, 40:2010)

6.         Teori Kebutuhan Belajar dari McClelland
Mc Clelland mengatakan ada tiga kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan berprestasi (need for achievement) disingkat n Ach, kebutuhan berafiliasi (need for affilitiation) disingkat n Aff, dan kebutuhan berkuasa (need for power) n Pow.
Karakteristik ketiga kebutuhan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.         Kebutuhan berprestasi, tercermin pada keinginan seseorang mengambil tugas di mana dia dapat bertanggung jawab secara pribadi atas perbuatan-perbuatannya, dia menentukan tujuan yang wajar dengan memperhitungkan risiko-risikonya, dia ingin mendapatkan umpan balik atas perbuatan-perbuatannya dan dia berusaha melakukan segala sesuatu secara kreatif dan inovatif.
b.        Kebutuhan afiliasi, kebutuhan ini ditunjukan dengan adanya keinginan untuk bersahabat, di mana dia lebih mementingkan aspek-aspek antar pribadi dalam bekerja, dia lebih senang bekerjasama, senang bergaul, dia berusaha mendapatkan persetujuan dari orang lain dan dia melaksanakan tugas-tugasnya secara lebih efektif bila bekerja dengan orang-orang lain dalam suasana kerjasama, tetapi jika seorang atasan minta bantuan bawahan, ini bukan tergolong motivasi afiliasi, tetapi tergolong motivasi kekuasaan.
c.         Kebutuhan kekuasaan, kebutuhan ini tercermin pada seseorang yang ingin mempunyai pengaruh atas orang-orang lain, dia peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi suatu kelompok atau organisasi. Ia akan mencoba menguasai orang lain dengan cara mengatur perilakunya dan membuat orang lain terkesan padanya, serta selalu menjaga reputasi dan kedudukannya.  Seseorang dengan motif kekuasaaan dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
1)        Personal power 
Mereka yang mempunyai personal power motive yang tinggi cenderung untuk memerintah secara langsung, dah bahkan cenderung memaksakan kehendaknya.
2)        Institutional power
Mereka yang mempunyai institutional power motive yang tinggi, atau sering disebut social power motive, cenderung untuk mengorganisasikan usaha dari rekan-rekannya untuk mencapai tujuan bersama.  Manajer dengan institutional power motive yang tinggi umumnya lebih efektif dari manajer dengan individual power motive yang besar. Power motif ini berhububgan erat dengan emotional maturity. (http://akhmadsudrajat.wordpress.com)
Teori McClelland tidak mengemukakan kebutuhan tingkat rendah.  Tetapi kebutuhan akan prestasi dan kekuasaan yang dikemukakan McClelland tidak identik dengan motivator Herzberg atau kebutuhan tingkat atas dari Maslow, tetapi ada juga beberapa kesamaan.  Perbedaan utama antara teori-teori kepuasaan adalah tekanan McClelland pada kebutuhan yang dipengaruhi dari lingkungan sosial.  Teori Maslow mengajukan sistem klasifikasi kebutuhan dan Herzberg membahas faktor-faktor pekerjaaan intrinsik dan ektrinsik.  Teori McClelland menghasilkan konsep-konsep antara lain:
a.         Manusia dewasa yang sehat penuh potensi
b.        Manusia dewasa mempunyai sejumlah motif (kebutuhan dasar) yang menyalurkan potensinya
c.         Manusia dewasa memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebudayaannnya
d.        Pemenuhan kebutuhan tampak pada perilakunya, orang yang bermotif tertentu akan berperilaku tertentu
e.         Perilaku yang tampak, berbeda-beda tergantung situasinya. (Husaini Usman, 259:2008)




















BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Motivasi dari bahasa latin motivation yang berasal dari kata latin movere yang berarti menggerakkan (to move)Motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukan suatu dorongan dan memberikan kekuatan yang mengarah pada pencapaian kebutuhan, memberikan kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.
Macam-macam teori motivasi yaitu 1) Teori isi memusatkan perhatiannya pada pertanyaan, “apa penyebab perilaku terjadi dan berhenti. Contoh: Teori Maslow, Murray, Alderfer, McGregor, Herberg, dan McClelland. 2) Teori proses memusatkan perhatian pada bagaimana perilaku dimulai dan dilaksanakan. Contoh: teori harapan, pembentukan perilaku, Porter-Lawler, dan teori keadilan.

B.       Saran
Mempelajari teori motivasi merupakan kewajiban tak tertulis bagi seorang pemimpin.  Hal ini dikarenakan peranan yang besar dari motivasi dalam perusahaan atau organisasi.  Motivasi atau dorongan untuk bekerja sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas perusaahaan atau organisasi, yang tentu saja akan berpengaruh pada tujuan yang akan dicapai.
Selain itu, apabila pemimpin dapat menumbuhkembangkan motivasi secara tepat, maka dapat dipastikan bawahan akan terdorong untuk berbuat semaksimal mungkin sesuai potensi yang dimilikinya dalam melaksanakan tugasnya.  Oleh sebab itu, pemimpin harus cakap dalam hal baik teori maupun aplikasi dari motivasi di organisasi.



Daftar Pustaka


Arifin. 2010.kepemimpinan dan motivas kerja. Yogyakarta: Teras.

Hadari Nawawi dan M. Martini Hadari. 2006. Kepemimpinan Yang Efektif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Husaini Usman. 2008. Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta Timur: Sinar Grafika Offset.
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar