DASAR-DASAR ILMU EKONOMI
SUB MATERI
ELASTISITAS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Interaksi yang dilakukan antara
pembeli dan penjual akan mengakibatkan perubahan-perubahan baik pada
permintaan, penawaran maupun harga barang di pasar. Apabila suatu barang terjadi penurunan
permintaan yang lebih besar dari kenaikan harganya, maka dikatakan bahwa
permintaan akan barang tersebut sangat responsif terhadap harga. Namun, apabila penurunan permintaan barang
tersebut relatif lebih kecil dari kenaikan harganya, maka dikatakan bahwa
permintaan akan barang tersebut kurang responsif terhadap harga.
Untuk mengetahui sampai di mana
tingkat responsif suatu permintaan terhadap harga, dapat ditentukan dengan
menggunakan elastisitas. Elastisitas
bermanfaat untuk meramalkan perubahan yang mungkin terjadi di pasar, yaitu
bagaimana harga dan jumlah yang ditawarkan di pasar dapaat mengalami perubahan
dan seberapa besar.
Selain itu, elastisitas merupakan
salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang
ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi,
seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun
distribusi kemakmuran.
Untuk memperjelas perihal
elastisitas, maka makalah ini akan membahas hal-hal penting terkait dengan
elastisitas.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah definisi dari elastisitas?
2.
Apa saja macam-macam elastisitas dengan grafik
dan contoh barang?
3.
Bagaimana cara mencari besarnya elastisitas?
4.
Faktor-faktor apa saja yang mendorong besarnya
elastisitas?
C. Tujuan
1.
Mengetahui definisi elastisitas
2.
Memahami macam-macam elastisitas dengan grafik
dan contoh barang
3.
Mengetahui cara mencari besarnya elastisitas
4.
Memahami faktor-faktor yang mendorong besarnya
elastisitas
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Elastisitas
Elastisitas dalam pengertian
ekonomi berarti tingkat kepekaan permintaan atau penawaran barang atau jasa di
pasar yang terjadi sebagai akibat dari perubahan harga. Tingkat kepekaan suatu barang atau jasa di
pasar dibagi menjadi dua, yaitu elastis dan tidak elastis (inelastic). Suatu elastisitas disebut elastis jika
permintaan dan penawaran terhadap barang sangat peka terhadap perubahan harga, barang-barang
yang termasuk dalam kelompok ini adalah barang-barang mewah (luxury goods) seperti
rumah dan mobil mewah. Sedangkan
elastisitas disebut tidak elastis kalau permintaan dan penawaran terhadap
barang kurang peka terhadap perubahan harga, dan pada umumnya barang-barang
yang termasuk dalam kelompok ini adalah barang-barang kebutuhan sehari-hari
(necessities goods) atau barang-barang kebutuhan pokok.
Pada umumnya permintaan konsumen
yang sifatnya untuk pemenuhan kebutuhan di masa yang akan datang (kebutuhan
yang sifatnya dapat ditunda) bersifat elastis.
Sedang permintaan yang sifatnya untuk pemenuhan kebutuhan saat ini
(kebutuhan yang sifatnya tidak dapat ditunda) bersifat inelastis.
B. Macam-Macam Elastisitas
Macam-macam elastisitas antara lain:
1.
Elastisitas
permintaan (price elasticity of demand)
Elastisitas permintaan adalah tingkat
kepekaan permintaan akan suatu barang dibandingkan dengan naik turunnya harga
barang tersebut, atau dapat pula diartikan sebagai derajat kepekaan perubahan
jumlah yang diminta konsumen karena adanya perubahan harga barang itu
sendiri. Dapat disimpulkan bahwa
elastisitas permintaan adalah konsep pengukuran besarnya reaksi jumlah yang
diminta terhadap perubahan harga. Angka
yang menunjukkan besarnya derajat elastisitas permintaan disebut koefisien
elastisitas harga. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ƞd = ∆Q x P
0
∆P Q
Keterangan:
Ƞd
:
Koefisien elastisitas harga permintaan
P :
Melambangkan harga
Q :
Melambangkan jumlah barang yang diminta
∆Q :
Melambangkan perubahan jumlah barang yang diminta
∆P :
Melambangkan perubahan harga
atau
Ƞd =
% perubahan jumlah yang diminta 0
%
perubahan harga barang
Elastisitas permintaan dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
a.
Elastisitas
permintaan harga
Elastisitas permintaan harga adalah
tingkat kepekaan relatif dari jumlah yang diminta konsumen, akibat adanya
perubahan harga barang. Dan paling
banyak digunakan untuk mengukur dampak perubahan permintaan atas perubahan
harga.
b.
Elastisitas
permintaan pendapatan
Merupakan koefisien yang menunjukkan
besarnya perubahan permintaan akan suatu barang sebagai akibat perubahan dalam
pendapatan konsumen. Dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
Ƞi =
∆Q x Y 0
∆Y Q
Keterangan:
Ƞi
: Koefisien elastisitas harga permintaan
Y :
Melambangkan pendapatan
Q :
Melambangkan jumlah barang yang diminta
∆Q :
Melambangkan perubahan jumlah barang yang diminta
∆Y :
Melambangkan perubahan pendapatan
atau
Ƞi
= % perubahan jumlah yang diminta 0
% perubahan pendapatan
Koefisien elastisitas pendapatan
bisa bernilai positif dan negatif.
Apabila elastisitas pendapatan bernilai positif berarti barang yang
diminta konsumen merupakan barang normal, artinya apabila pendapatan konsumen meningkat maka jumlah
yang akan dibeli konsumen juga meningkat.
Misalnya pakaian, sepatu dan perabot rumah tangga. Permintaan akan barang-barang tersebut naik,
jika pendapatan konsumen naik. Hal ini
disebabkan karena:
1)
Kenaikan pendapatan menambah kemampuan untuk
membeli barang
2)
Kenaikan pendapatan memungkinkan pembeli
mengganti barang konsumsinya dari yang kurang bermutu menjadi lebih bermutu.
Apabila elastisitas pendapatan bernilai negatif, barang yang dibeli
konsumen merupakan barang giffen, artinya apabila pendapatan konsumen meningkat
maka jumlah barang yang akan dibeli konsumen justru akan berkurang. Misalnya:
keluarga A ketika penghasilannya masih rendah mengkonsumsi jagung
sebagai bahan kebutuhan pokok. Setelah
pendapatan keluarga itu meningkat, kebutuhan akan jagung digantikan beras.
c.
Elastisitas
permintaan silang
Elastisitas silang adalah perubahan
permintaan atas dua barang apabila terjadi perubahan kedua barang
tersebut.
Dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Ƞxy =
∆Qx x Py
0
∆Py Qx
Keterangan:
Ƞxy
: Koefisien elastisitas harga permintaan
Py :
Melambangkan harga barang Y
Qx :
Melambangkan jumlah barang yang diminta
∆Qx :
Melambangkan perubahan jumlah barang yang diminta
∆Py :
Melambangkan perubahan harga barang Y
atau
Ƞxy
= % perubahan jumlah yang diminta 0
% perubahan harga barang Y
Jika koefisien Exy
menunjukkan angka positif, maka kedua barang tersebut bersifat saling menggantikan
(substitusi). Jika koefisien Exy
menunjukkan angka negatif maka kedua barang tersebut besifat saling melengkapi
(komplementer). Dan Jika koefisien Exy=0,
maka kedua barang tersebut merupakan barang-barang bebas, tidak memiliki
hubungan satu sama lain.
Jenis-jenis
elastisitas permintaan adalah:
a.
Permintaan
in elastis
Permintaan
yang mempunyai koefisien elastisitas lebih kecil dari 1 (Ƞd < 1). Artinya, permintaan suatu barang dikatakan in
elastis apabila perubahan jumlah barang yang diminta konsumen tidak terlalu
dipengaruhi oleh perubahan harga barang tersebut. Dengan kata lain persentase perubahan jumlah
yang diminta relatif lebih kecil dibanding persentase perubahan harga. Contoh:
permintaan masyarakat terhadap beras, kebutuhan pokok maupun barang kebutuhan
sehari-sehari.
P
50 D
40
30 E < 1
20
10 D
0
10 20 30
40 Q
Kurva Permintaan In Elastis
b.
Permintaan
elastis
Permintaan
yang mempunyai koefisien elastisitas lebih besar dari 1 (Ƞd > 1). Artinya, permintaan terhadap suatu barang
dikatakan elastis apabila perubahan jumlah yang diminta sangat dipengaruhi oleh
perubahan harga barang tersebut. Dengan
kata lain persentase perubahan jumlah yang diminta relatif lebih besar dibanding
persentase perubahan harga. Contoh: Barang-barang mewah
P
40 D
30 E = 1
20
D
10
0
10 20 30
40 Q
Kurva Permintaan
Elastis
c.
Permintaan
elastis uniter
Permintaan
yang mempunyai koefisien elastisitas sama dengan 1 (Ƞd
= 1). Artinya, permintaan terhadap suatu
barang dikatakan elastis uniter, apabila pengaruh perubahan harga sebanding
dengan perubahan jumlah barang yang diminta. Contoh: barang-barang
elektronik (televisi, kulkas, komputer).
P
40 D
30
E = 1
20
10 D
0 10 20
30 40 Q
Kurva
Permintaan Uniter
d.
Permintaan
in elastis sempurna
Permintaan
yang mempunyai koefisien elastisitas sama dengan 0 (Ƞd = 0). Artinya apabial perubahan harga barang
tersebut tidak berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta atau dengan kaya
lain jumlah barang yang diminta tidak terpengaruh sama sekali oleh perubahan
harga. Contoh: Harga BBM dan obat-obatan pada waktu
sakit.
P D
E = 0
0 Q
Kurva Permintaan in
elastis sempurna
e.
Permintaan
elastis sempurna
Permintaan yang mempunyai koefisien
elastisitas sama dengan tak terhingga (Ƞd
= ~ ). Artinya, perubahan tingkat harga yang sangat
kecil menyebabkan jumlah yang diminta berkurang menjadi 0. Contoh: Harga penawaran tanah, harga permintaan garam dan bumbu dapur.
P
40
30
E = ~
20 D
10
0 10 20
30 40 Q
Kurva
Permintaan Elastis Sempurna
2.
Elastisitas
penawaran (price elasticity of supply)
Elastisitas penawaran adalah tingkat
kepekaan penawaran terhadap perubahan harga, atau perbandingan antara perubahan
jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harga barang yang dimaksud. Secara sederhana, elastisitas penawaran
adalah derajat kepekaan perubahan jumlah yang ditawarkan produsen karena adanya
perubahan harga barang itu sendiri. Angka yang menunjukkan besarnya derajat
elastisitas penawaran disebut koefisien elastisitas harga penawaran. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Ƞs =
P x ∆Q 0
Q ∆P
Keterangan:
Ƞs
:
Koefisien elastisitas harga
penawaran
P :
Melambangkan harga
Q :
Melambangkan jumlah barang yang ditawarkan
∆Q :
Melambangkan perubahan jumlah barang yang ditawarkan
∆P :
Melambangkan perubahan harga
atau
Ƞs
= % perubahan jumlah yang ditawarkan 0
% perubahan harga barang
a.
Penawaran in elastis
Penawaran yang mempunyai koefisien elastisitas
lebih kecil dari 1 atau Ƞs
> 1. Perubahan jumlah barang yang
ditawarkan tidak terlalu dipengaruhi oleh perubahan harga barang tersebut. Dengan kata lain perubahan jumlah yang
ditawarkan relatif lebih kecil dibanding perubahan harga. Contoh: permintaan masyarakat terhadap beras,
kebutuhan pokok maupun
barang kebutuhan sehari-sehari.
P
40 S
30
E < 1 Gambar
7
20
10 S
0
10 20 30
40 Q
Kurva Penawaran
Inelastis
b.
Penawaran elastis
Penawaran yang mempunyai koefisien
elastisitas lebih kecil dari 1 atau
Ƞs < 1.Perubahan
jumlah yang ditawarkan saangat dipengaruhi oleh perubahan harga barang
tersebut. Dengan kata lain perubahan
jumlah yang ditawarkan relatif lebih besar dibanding perubahan harga. Contoh: Barang-barang mewah.
P
40 E > 1 S
30
20
10 S
0
10 20 30
40 Q
Kurva Penawaran Elastis
c.
Penawaran elastis uniter
Penawaran
yang mempunyai koefisien elastisitas sama dengan 1 atau Ƞs =
1. Pengaruh perubahan harga sebanding dengan perubahan jumlah
barang yang ditawarkan. Dengan kata lain
perubahan jumlah yang ditawrkan proporsional dengan perubahan harga. Contoh: barang-barang elektronik
(televisi, kulkas, komputer).
P
40 S
30 E = 1
20
10 S
0
10 20 30
40 Q
Kurva
Penawaran Elastis Uniter
d.
Penawaran in elastis sempurna
Penawaran
yang mempunyai koefisien elastisitas sama dengan 0 atau Ƞs =
0. Perubahan harga barang tersebut tidak berpengaruh terhadap
jumlah barang yang ditawarkan.
Contoh: biaya berobat, cuci
darah, dan koran.
P S
E = 0
0 Q
Kurva Penawaran Inelastis Sempurna
e.
Penawaran elastis sempurna
Penawaran yang mempunyai koefisien elastisitas tidak
terhingga atau Ƞs = ~. Perubahan
tingkat harga yang sangat kecil menyebabkan jumlah yang ditawarkan berkurang
menjadi 0. Contoh: lukisan Picasso, mobil antik tahun 1956, guci
zaman Kaisar Ming.
30
E = ~
20 S
10
0
10 20 30
40 50 60
Q
Kurva
Penawaran Elastis Sempurna
C. Mencari Besarnya Elastisitas
1.
Elastisitas
Permintaan
a.
Elastisitas permintaan pendapatan
Jika
pendapatan Rp100.000,00 jumlah barang yang diminta 10 ketika pendapatannya naik
menjadi 200.000 jumlah barang yang diminta naik menjadi 15. Tentukan besarnya koefisien elastisitas
permintaan pendapatan!
Ey = 15-10 x 100.000
0
200.000-100.000 10
=
5 x 100.000
100.000 10
= 0,5
b.
Elastisitas permintaan silang
Jenis Brang
|
Sebelum Perubahan
|
Sesudah Perubahan
|
||
Harga
|
Jumlah
|
Harga
|
Jumlah
|
|
Beras
|
Rp1.500,-
|
50 kg
|
Rp2.000,-
|
30 kg
|
Jagung
|
Rp 750,-
|
40 kg
|
Rp 750,-
|
60 kg
|
TenTentukan
besarnya koefisien elastisitas permintaan silang kedua barang tersebut!
Ec = 60-40 x
1.500 0
2.000-1.500 40
=
20 x 1.500
500
40
=
3
2
c. Permintaan in elastis jika Ƞ
< 1
Jika
harga harga telur ayam naik dari Rp5.000,00/kg menjadi Rp6.000/kg maka jumlah
telur ayam yang diminta akan turun dari 100kg menjadi 95kg. Berapakah nilai koefisiennya?
Ƞd
= 95-100
x 5.000
6.000-5.000 100
=
-25.000 0
100.000
=
-0,25
d.
Permintaan
elastis, jika Ƞ > 1
Nama Barang
|
Harga (P) per satuan
|
Jumlah barang yang diminta
|
A
|
500
|
10
|
B
|
450
|
12
|
1)
Hitunglah elastisitas harga permintaan dari A ke
B!
Ƞd =
2 x 500
50
10
= 1000
500
= 2
2)
Hitunglah elastisitas harga permintaan dari B ke
A!
Ƞd =
2 x 450 0
50
12
= 900 0
600
= 1,5
3)
Bila harga televisi per unit dari Rp1.000.000,- menjadi
Rp1.200.000,- maka jumlah televisi yang diminta turun 100 unit menjadi 50
unit. Tentukan besarnya koefisien elastisitas
permintaan!
Ƞd = 50-100 x
1.000.000
1.000.000-1.200.000 100
= -50.000.000 0
-20.000.000
= 2,5
e.
Permintaan
elastis uniter, jika Ƞ = 1
Jika harga berlangganan
koran naik dari Rp30.000,- menjadi Rp36.000,- per bulan, maka jumlah pelanggan
koran akan turun dari 1.000 orang menjadi 800 orang. Berapakah nilai koefisiennya?
Ƞd = 1.000-800 x
30.000
36.000-30.000 1.000
=
6.000.000 0
6.000.000
= 1
f.
Permintaan
in elastis sempurna, jika Ƞ = 0
Kenaikan
harga beras dari Rp2.500,00 menjadi Rp3.000,00 per kilogram tidak membuat
jumlah beras yang diminta berubah yaitu tetap 100 kilogram.
2.
Elastisitas
Penawaran
a.
Penawaran
in elastis jika Ƞ < 1
Jika
harga per kilogram kentang naik dari Rp5.000,-/kg menjadi Rp6.000,-/kg, maka
jumlah kentang yang ditaawarkan per minggu naik sedikit, dari 95kg menjadi
100kg.
Tentukan
besarnya koefisien elastisitas penawaran!
Ƞs
= 100-95
x 5.000
6.000-5.000 95
= 25.000
0
95.000
=
0,25
b.
Penawaran
elastis, jika Ƞ > 1
Apabila harga sepeda motor per unit naik
dari Rp10.000.000,- menjadi Rp12.000.000,00 maka jumlah sepeda motor per bulan
yang ditawarkan naik dari 25 unit menjadi 50 unit. Berapakah nilai
koefisiennya?
Ƞs
= 50-25 x
10.000.000
12.000.000-10.000.000 25
=
250.000.000 0
50.000.000
=
5
c.
Penawaran
elastis uniter, jika Ƞ = 1
Jika
harga per unit komputer naik dari Rp3.000.000,- menjadi Rp3.600.000,- maka
jumlah komputer yang ditawarkan akan naik dari 50 unit menjadi 60 unit per
bulan. Tentukan besarnya koefisien
elastisitas penawaran!
Ƞs
= 60-50 x
3.000.000
3.600.000-3.000.000 50
=
30.000.000 0
30.000.000
=
1
D. Faktor-Faktor Lain Yang Mendorong Besarnya
Elastisitas
1.
Elastisitas
Permintaan
Besarnya elastisitas didorong oleh faktor-faktor
sebagai berikut:
a.
Kebutuhan
Jika tingkat kebutuhan terhadap suatu barang sangat
penting, harga barang tersebut tidak mempengaruhi permintaan. Maka, permintaan akan barang tersebut
bersifat inelastis. Sebaliknya, pada
barang yang kurang penting sifat permintaannya elastis.
b.
Ada
atau tidaknya barang pengganti atau substitusi
Jika barang memiliki banyak substitusi, maka sifat
barang tersebut sangat elastis. Artinya
perubahan harga yang kecil saja akan dapat menimbulkan perubahan yang besar
terhadap permintaan akan barang tersebut.
Sedangkan permintaan terhadap barang yang tidak banyak penggantinya
adalah bersifat inelastis. Maka, semakin banyak jenis barang pengganti terhadap
barang tertentu, semakin elastis sifat permintaannya.
c.
Hubungan
antara harga dan pendapatan
Jumlah pendapatan yang digunakan untuk memperoleh
barang-barang yang dibutuhkan dapat mempengaruhi elastisitas permintaan. Jika harga suatu barang harus dibayar dengan
sebagian besar pendapatan, maka sifat barang tersebut elastis. Sedangkan, jika harga barang hanya dibayar
dengan sebagian kecil dari pendapatan, permintaan akan barang tersebut bersifat
inelastis.
d.
Tradisi
Barang yang dibutuhkan untuk memenuhi keperluan
tradisi atau menjalankan adat kebiasaan bersifat inelastis. Akan tetapi, jika pemakaian barang bukan
untuk keperluan tradis, akan bersifat elastis.
e.
Mode
Apabila mode suatu barang benar-benar sedang digemari
oleh masyarakat, maka sifat barang permintaan tersebut adalah inelastis. Akan tetapi, jika barang sudah tidak menjadi
mode lagi, sifat barang tersebut elastis.
f.
Produk
mewah versus kebutuhan.
Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak
elastis, dimana konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit
mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak menurunkan
permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah cenderung elastis, dimana
barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari.
Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.
g.
Jangka
waktu permintaan dianalisis.
Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin
elastis permintaan akan suatu produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga yang
terjadi di pasar mungkin belum disadari oleh konsumen, sehingga mereka tetap
membeli produk yang biasa dikonsumsi. Dalam jangka panjang, konsumen telah
menyadari kenaikan harga, sehingga mereka akan pindah ke produk substitusi yang
tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan desain produk juga
berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen pindah ke produk lain.
2.
Elastisitas
Penawaran
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran:
a.
Sifat
ketahanan barang
Apabila suatu barang tidak tahan
lama (mudah rusak/membusuk) seperti halnya hasil-hasil pertanian, maka barang
tersebut cenderung memiliki penawaran yang inelastis. Barang tersebut biasanya
tidak terlalu sensitif terhadap perubahan harga. Sebagai contoh, peningkatan
harga sayuran tidak serta merta mengakibatkan perubahan (kenaikan) jumlah
barang yang ditawarkan.
b.
Biaya
dan kemudahan penyimpanan barang
Barang dengan biaya penyimpanan yang
mahal cenderung memiliki derajat elastisitas penawaran yang rendah.
c.
Waktu
Dalam jangka pendek, penawaran
cenderung inelastis karena tidak mudah bagi produsen untuk menyesuaikan jumlah
barang yang ditawarkan secara cepat sebagai respon dari perubahan harga.
Sementara itu, dalam jangka panjang, penawaran akan lebih responsif terhadap
perubahan harga sehingga penawarannya lebih elastis.
d.
Sifat
alamiah suatu barang
Produk-produk primer memiliki elastisitas
yang rendah (inelastis) dibandingkan dengan produk-produk manufaktur yang
memiliki elastisitas penawaran yang tinggi (elastis) relatif terhadap perubahan
harga.
e.
Kemampuan
penjual/produsen merubah jumlah produksi.
Ini berkaitan dengan biaya dan
kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak elastis apabila salah satu
dari hal-hal berikut terjadi:
1)
Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran
besar. Misalnya jika produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya
rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya
rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
2)
Kapasitas produksi telah terpakai penuh,
sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik atau mesin baru, misalnya,
yang membutuhkan investasi besar.
Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah
sebaliknya.
f.
Jangka waktu analisis.
Pengaruh waktu analisis terhadap
elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga:
1)
Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu
yang sangat singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya,
sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna.
2)
Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat
ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi
dengan kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang
ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil,
sehingga penawaran tidak elastis.
3)
Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran
barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih
bersifat elastis.
g.
Stok persediaan
Semakin besar persediaan, semakin
elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan
permintaan dengan persediaan yang ada.
h.
Kemudahan substitusi faktor
produksi/input
Semakin tinggi mobilitas mesin (atau
kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis
mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan
permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel,
sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan di atas diketahui bahwa
elastisitas dalam pengertian ekonomi berarti tingkat kepekaan permintaan atau
penawaran barang atau jasa di pasar yang terjadi sebagai akibat dari perubahan
harga.
Elastisitas terbagi menjadi dua, yaitu:
1.
Elastisitas permintaan, adalah konsep pengukuran
besarnya reaksi jumlah yang diminta terhadap perubahan harga. Elastisitas permintaan dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu: (a) Elastisitas permintaan harga, adalah tingkat kepekaan
relatif dari jumlah yang diminta konsumen, akibat adanya perubahan harga
barang, (b) Elastisitas permintaan pendapatan merupakan koefisien yang
menunjukkan besarnya perubahan permintaan akan suatu barang sebagai akibat
perubahan dalam pendapatan konsumen, (c) Elastisitas silang adalah perubahan
permintaan atas dua barang apabila terjadi perubahan kedua barang
tersebut.
Jenis-jenis elastisitas permintaan adalah: (a) Permintaan in elastis
jika Ƞ<1, (b)
Permintaan elastis, jika Ƞ
> 1, (c) Permintaan elastis uniter, jika Ƞ = 1, (d) Permintaan in elastis sempurna, jika Ƞ = 0, (e) Permintaan
elastis sempurna (Ƞd
= ~ ).
2.
Elastisitas penawaran, adalah derajat kepekaan
perubahan jumlah yang ditawarkan produsen karena adanya perubahan harga barang
itu sendiri. Jenis-jenis elastisitas permintaan adalah: (a) Penawaran in
elastis jika Ƞ<1, (b)
Penawaran elastis, jika Ƞ
> 1, (c) Penawaran elastis uniter, jika Ƞ = 1, (d) Penawaran in elastis sempurna, jika Ƞ = 0, (e) Penawaran
elastis sempurna (Ƞd
= ~ ).
Besarnya elastisitas permintaan didorong oleh faktor-faktor sebagai
berikut: (a) Kebutuhan, (b) Ada atau tidaknya barang pengganti atau substitusi,
(c) Hubungan antara harga dan pendapatan, (d) Tradisi, (e) Mode, (f) Produk
mewah versus kebutuhan, (g) Jangka waktu permintaan dianalisis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran: (a)Sifat
ketahanan barang, (b) Biaya dan kemudahan penyimpanan barang, (c) Waktu, (d) Sifat
alamiah suatu barang, (e)Kemampuan
penjual/produsen merubah jumlah produksi, (f) Jangka waktu analisis.
(g) Stok persediaan,
(h) Kemudahan substitusi
faktor produksi/input
B. Saran
Perlunya mempelajari atau
memperdalam pemahaman perihal elastisitas.
Hal ini dikarenakan, manfaat yang besar yang dapat diperoleh dari
penghitungan elastisitas. Misalnya saja
manfaat penghitungan elastisitas bagi perusahaan, yaitu
dapat menjadi landasan dalam menyusun kebijakan penjualan di masa yang akan
datang. Tidak hanya itu, penghitungan
elastisitas juga bermanfaat bagi pemerintah, karena dapat menjadi alat untuk
meramalkan kesuksesan kebijakan ekonomi yang akan dilaksanakan.
Daftar
Pustaka
Mulyani,
Endang, Daru Wahyuni, Pengetahuan Sosial Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas 1,
Jakarta:Bumi Aksara, 2007
Sudarman,
Ari, Teori Ekonomi Mikro Buku 1, Yogyakarta:BPFE, 1989
Tim Ekonomi SMA, Ekonomi Untuk SMA Kelas 1,
Bekasi:PT Galaxy Puspa Mega, 2005
http://google.com/ tami's Blog.html/
12 Maret 2011/ 13.36 WIB
http://google.com/permintaan-penawaran-harga-keseimbangan.html/12
Maret 2011/ 15.17 WIB
http://google.com/ 13 Maret 2011/11.10 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar